Dalam
dogma ini bagaimana perspektif politik akan mengkajinya?. Hal ini
wajib dilepaskan konteks normatifnya agar space dan sekat sebagai
komparasinya terlihat nyata. Etika fakta yang telah ada sebagai
pisau analisisnya guna memberikan fakta baru terhadap apa yang akan
terjadi, sehingga tidak akan ada multitafsir apalagi menjustifikasi
oknum atau objek tertentu. Pada paparan ini saya akan lebih banyak
melemparkan wacana saja dan uji publik akan menjadi tim penilainya,
karena jika berbicara politik siklus dan jaringannya akan luas dan
banyak variable yang akan melibatkannya.
Anas
Urbaningrum???sepintas mendengar namanya pasti akan terlintas bajunya
dari HMI dan sebagai tokoh muda yang akan digadang-gadang menjadi
salah satu tokoh bangsa pembawa perubahan. Gerakan melawan rezim orde
baru adalah salah satu dobrakan menjelang lahirnya reformasi.
Mengikuti Munas dan menjadi Ketum PB HMI. Berangkat dari perjuangan
seorang aktivis ’98 dan menjadi salah satu pelaku tokoh muda dalam
reformasi. Masuk tim 7 RUU partai politik dan panitia tim 11 KPU pada
persiapan pemilu 1999. Galau konstitusi dan galau politik ketika
telah menumbangkan rezim orde baru. Benar jika ada istilah pemimpin
lahir dari proses pribadi dan karena poses seleksi alam. Tempaan
ketika menjadi aktivis dan waktu yang tepat pada waktu itu
menjadikannya sebagai tokoh muda yang disegani dan dapat tampil di
publik. Setiap zaman melahirkan pemimpin dan setiap style
kepemimpinan akan melahirkan karakteristik ide-ide yang berbeda juga.
Pembawaannya yang kalem dan penuh kharismatik menjadikan ia menjadi
figur panutan bagi yang muda. Saya masih ingat ketika pernah ke
rumahnya di Duren Sawit (November 2013) ketika menjalin komunikasi
dan setiap kata-kata yang terlontar penuh makna dan syarat dengan
dorongan melakukan perubahan demi perjuangan. Kata dan kalimatnya
seperti ini, “Jika kita tidur di bantal yang berbeda, akan tetapi
mempunyai mimpi yang sama, maka semua tujuan besar pasti dapat
dicapai”. “Jika ingin jadi orang luar biasa Tuhan YME pasti akan
memberikan jalan yang luar biasa penuh godaan pula untuk
dilewatinya”. “Menjaga pola komunikasi itu penting dengan pola
kultural dan jadikan semua menjadi bagian dari keluarga dalam setiap
perjuangan”. “Pembentukan jaringan dengan konsep lurah pada
masing-masing simpul massa ibarat menjaga negara dalam ruang lingkup
kecil”.
Saya lanjutkan
proses kaderisasinya, pada tanggal 8 April 2004 menjadi komisioner
KPU (periode 2004-2007) pada pemilu 2004. Berawal dari instansi
dimana ia bekerja adalah salah satu bagian dalam kehidupannya sebagai
jalan ketika terjun dalam politik praktis. Pada 8 Juni 2005 mundur
dari KPU dan akhirnya direkrut oleh Partai Demokrat sebagai ketua
bidang politik dan otonomi daerah. Partai yang pada era itu menjadi
partai kuda hitam dengan sejuta citra pada masyarakat sebagai partai
satu-satunya yang diharapkan figur SBY juga menjadi icon sebagai
pendulang basis massa di grass root agar dapat memenangkan hati
rakyat demi kemenangan partai tersebut. Pertanyaannya adalah kenapa
tiba-tiba direkrut?apa yang sudah didapatkan oleh Partai
Demokrat?sebagai bukti sebagai partai baru langsung masuk urutan tiga
besar?dibawah Golkar dan PDI-P. Berkader dan terus berproses akhirnya
telah membawa memasuki pada pemilu 2009 Partai Demokrat menjadi
pemenang. Pada tahun itu juga ia berhasil menjadi anggota DPR RI dan
terpilih pada 1 Oktober 2009 sebagai ketua fraksi di DPR RI.
Pada tahun 23 Juli
2010 tibalah Kongres Partai Demokrat dan ia mundur untuk maju sebagai
kandidat ketua umum. Tiga kandidat pada waktu itu adalah Anas
Urbaningrum, Andi Malarangeng dan Marzuki Ali. Dalam forum tertinggi
partai itu pasti ada spekulasi,asumsi,perang hegemoni kekuasaan, dan
bahkan kuat-kuatkan uang dan lobying. Pada forum tersebut timbul tiga
faksi antara ketiga pendukung. Siapakah yang paling dekat dengan
SBY?masih kuatkah mandat SBY waktu itu?.Jika dilihat dari jenjang
perkaderan, maka Marzuki Ali lebih dekat dengan SBY. Siapakah yang
dapat restu atau tidak ketika ketiganya akan mencalonkan diri sebagai
ketua umum?. Banyak perspektif dan spkeluasi dan kalkulasi politik
jika dijelaskan. Sebagai kader baru Anas Urbaningrum akhirnya
memenangkan pertempuran itu dalam dua putaran. Putaran pertama belum
ada 50%+1 akhirnya digelar putaran kedua. Dalam putaran kedua itulah
ia menang dengan 280 suara unggul dari 248 suara atas Marzuki Ali.
Tiga presedium utama terpilih ia sebagai ketua umum, Adie Baskoro
sebagai sekretaris jendral dan Nazzarudin sebagai bendahara umum.
Logika organisasi
presedium adalah hubungan terkuat pada simpul organisasi dan jelas
mereka sebelum pada posisi tersebut ada konsensus politik dan hal itu
wajar. Mereka sama-sama tahu dan saling menjaga komitmen
bersama.Kongsi mereka pecah ketika Nazzarudin tertangkap oleh KPK dan
mulai menjadi whister
blower
bagi semua orang terdekatnya. Angielina. Sondahk, Andi Malarangeng
dan Anas Urbaningrum pun tidak luput dari serangan tersebut. Kenapa
ia tiba-tiba tertangkap?kurang cerdas atau memang salah atau
dimanfaatkan oleh oknum tertentu?Testimoni dan kesaksiannya apa juga
atas inisiatif sendiri atau ada dorongan dari dalam partai
internalnya atau justru dari luar partai yang menginginkan Partai
Demokrat hancur?. Pasca kejadian tersebut telah berdampak pada
elektabilitas suara partai. Survey-survey menunjukan tingkat
kepercayaan dari masyarakat terjun bebas cuma 8%. Pada 4 Februari
2013 saat itu lah saatnya SBY tampil sebagai juru selamat.
Kongkritisasinya adalah pada 10 Februari 2013 diadakan Rapimnas
dengan kesepakatan penandatanganan 10 Pakta Integritas. Perlu
dicermati kenapa itu muncul?dengan maksud apa?siapa yang akan
dirugikan dan punya kepentingan. Menarik saya coba ambil pada point
ke-8 yaitu yang berbunyi “
Dalam hal saya telah ditetapaan sebagai tersangka dalam kasus korupsi
atau terpidana dalam kejahatan yang berat yang lain, saya bersedia
mengundurkan diri dari jabatan saya di jajaran Partai Demokrat atau
siap menerima sanksi dari jajaran kepartaian saya oleh Dewan
Kehormatan Partai”.
Selang beberapa hari publik sempat dihebohkan dengan adanya sprindik
yang bocor?kenapa harus bocor?siapa pelakunya?disengaja atau
tidak?.Terlepas kontroversi yang ada akhirnya padal 23 Februari 2013
Anas Urbaningrum dijadikan sebagai tersangka dan mundur dari
jabatannya. Dapat terlihat kenapa pasca mundur justru banyak tokoh
yang bersimpati?banyak yang berdatangan ke rumahnya?mari kita
bandingkan dengan kasus Akil Mochtar?. Kenapa saya membandingkan
dengannya karena dua kasus tersebut sangat perpengaruh pada tata
sistem politik di Indonesia. Siapa yang peduli sama ia?. Kedatangan
tokoh-tokoh nasional ini adalah bukan fenomena biasa dan pasti ada
anomali sosial yang menyertainya?secara politik jelas terlihat
anomali sosial yang terjadi. Tendensiusnya seperti apa?atau cuma
pencitraan belaka?.
Pertanyaannya adalah
apa SBY tahu ia akan dijadikan tersangka oleh KPK dengan tiba-tiba
ambil alih kendali partai?dengan adanya skenario yang sedemikian rapi
dan tersistematis?atau KPK berkoordinasi dengan presiden?mengingat
KPK memang dibawah presiden. Dengan dinamika yang mewarnainya
akhirnya kendali Partai Demokrat diambil alih oleh SBY dengan
terpilihnya sebagai ketua umum pada KLB pada tanggal 30 Maret 2013 di
Bali. Bersamaan penetapan sebagai tersangka kenapa Anas Urbaningrum
belum ditahan?apa KPK buktinya memang belum cukup atau tidak ada atau
jika ada dipaksakan?mengingat dua kader lain Angielina Sondahk dan
Andi Malarangeng sudah ditahan. Apakah mereka memang tumbal Partai
Demokrat atau memang terlibat dalam kasus korupsi?. Jeda belum
ditahannya Anas Urbaningrum masih banyak tanda tanya dan spekalusi
publik?apa direkayasa atau KPK belum ada bukti tambahan?atau ada
tekanan penundaan penahanan.
Seiring dilema yang
ada Anas Urbaningrum mendirikan ormas bernama Perhimpunan Pergerakan
Indonesia (PPI) pada 15 September 2013. Dari situlah goncangan
terhadap Partai Demokrat secara otomatis mengarah pada Cikeas dimulai
baik secara struktural maupun kultural yang terstrukturalkan. Ketika
masih distruktural pasca jadi ketua umum ada dua hal sebagai bentuk
perlawanan dari kebijakan politik SBY wacana pergeseran Angie Sondahk
pada komisi III DPR RI dan polemik tentang sangsi Dewan Kehormatan.
Beberapa kader Partai Demokrat diundang dalam deklarasi khususnya
Pasek Suardika dan Saan Mustopa yang terkenal sebagai loyalisnya dan
beberapa tokoh penting. Tujuannya apa?membuat pelan-pelan simpul
politik kaderisasi dibuat kelabakan agar konsentrasi politik
terpecah. Apakah terbukti?.Diskusi-diskusi rutin dengan nada sindiran
serta statement politik kerap ditujukan baik secara langsung maupun
tidak. Baik dari Anas Urbaningrum sendiri maupun dari kader PPI.
Opini publik dikonstruksi dari keterlibatan BIN sebagai kaki tangan
SBY pada saat diskusi dengan Subur.B sebagai mantan ketum Partai
Demokrat terkait isu penculikan pada 19 Oktober 2013. Penolakan Ruhut
Sitompul sebagi ketua komisi III DPR RI dengan memainkan drama
penundaan pelantikan sampai tiga kali. Penyerahan berkas bukti
keterlibatan Edie Baskoro ke KPK. Wacana SBY agar jadi cawapres.
Sindirin atas akan ada kenaikan gas LPG 12 kg dan pembatalan Perpres
No. 105 dan 106 tahun 2013 dianggap “opera sabun” demi kenaikan
elektabilitas partai. Terakhir adalah isu adanya presedium KPK ke
cikeas bertemu SBY sebelum ada penahanannya. Hal tersebut adalah sah
secara politik walaupun terkadang etika berpolitik terkesan
ditinggalkan karena hanya opini publik belum tentu benar. Efeknya
adalah tidak akan memberikan pembelajaran pendidikan politik pada
masyarakat. SBY sebagai ahli politik apalagi dari kalangan militer
juga tidak tinggal diam. Sepintas memang kebingungan sampai-sampai
mengaktifkan komunikasi sosial media twitter dan facebook untuk
melawan serta sebagai pencitraan dari hegemoni publik. Tidak cuma itu
SBY tunjuk kuasa hukum pribadi dari Palmer Sitomorang. Rotasi kader
yang dianggap sebagai loyalis Anas Urbaningrum dilakukan. Dari
pergantian Pasek Suardika dari ketua komisi III DPR RI dan Saan
Mustopa dari Wasekjend partai.
Salah satu puncak
dan klimaks yaitu ditahannya Anas Urbaningrum pada 10 Januari 2014.
Apakah itu awal polemik Anas dan Cikeas?apakah babak baru yang akan
terungkap?Bola panas ada di Anas berani tidak bongkar kasus yang
diketahuinya dari Century dan Hambalang?Apakah benar dapat menyeret
SBY, Boediono dan Idie Baskoro?Jika berani harus lengkapi dengan
bukti dan segara dibuka ke publik. Ironi jika tahu akan tetapi bukti
tidak ada atau bukti sudah dihilangkan oleh oknum tertentu?. Lebih
ironi lagi, akhrinya masih kalah dengan hegemoni kekuasaan dan KPK
tidak dapat mengungkapnya?.Audit-audit dari BPK apakah berani akan
dibuka ke publik?ingat disana ada salah satu peserta konvensi Partai
Demokrat?apakah independesinya dapat dipercaya?. Apa keuntungan
partai lain?. Jelas dengan citra Partai Demokrat sebagai partai
penguasa yang suda seperti itu akan dimanfaatkan oleh partai lain.
Apa ada kaitannya dengan pesta demokrasi pemilu tahun 2014?bagaimana
aksi PPI?dengan keanggotaan bisa dari luar partai apakah gerakannya
memang sesuai visi dan misi awal berdirinya?apa akan ditunggangi oleh
kepentingan oknum partai atau partai lain?. Selama ini gerakannya
masih melemparkan wacana dan kritikan-kritikan terhadap pemerintah.
Pada 9 April 2014
pemilu legislatif, 9 Juli pemilu pilpres dan 20 Oktober 2014 akhir
masa jabatan presiden. Akan ada apa dalam jeda waktu tersebut?apakah
benar jika jadwal pemilu akan mundur karena ada uji materi Pasal 3
dan 112 UU No.42 tahun 2008 tentang pemilu pilpres sejak 13 Desember
2013 oleh Prof. Yusril I.M?. Uji materinya memang krusial dan
dampaknya apalagi sangat sistemik. Jika sampai pemilu mundur?maka
strategi dari masing-masing kubu akan lama dan panjang. Jika tidak
mundur akan dilakukan secara bersamaan. Siapa yang mengambil
kepentingan dan apa keuntungannya serta menguntungkan siapa?.
Bagaimana independensi dari KPU, Bawaslu dan DKPP?Jika tetap tidak
ada perubahan jadwal manuver apa yang dilakukan SBY jika serangan
terus dilancarkan?mengingat kekuasaan sudah diujung tanduk?apa cukup
dengan waktu yang pendek tersebut dapat menyiapkan strategi buat
menghadapi isu korupsi di Cikeas?. Peluang uji materi tersebut untuk
diterima sangat besar mengigat ketua MK adalah Hamdan Zoelva kader
PBB dan sempat menjadi staff ahlinya (periode 2004-2007). Bagaimana
korelasinya?Perppu MK yang disahkan menjadi undang-undang dalam rapat
paripurna pada 18 Desember 2013 adalah salah satu pemikiran dari
Prof.Yusril.I.M. Selain itu lobying partai-partai menengah kebawah
pasti kuat karena sama-sama menguntungkan. Apa kaitannya dengan
strategi politik SBY?.Sebagai presiden harus bisa menempatkan pada
kepala negara atau pemerintahan. Juga harus mampu menempatkan urusan
partai dibawah urusan rakyat. Tahun 2014 adalah tahun politik.
Sebagai tokoh dan ahli strategi dari militer kekuasaan dan figurnya
patut diapresiasi. Waktu juga yang akan menjadi saksi perjalanannya.
Dengan terpilihnya
presiden baru apakah satu gerbong dengan kubu SBY atau sebaliknya
menjadi alat bagi Anas dkk?nasib KPK apakah lebih berani menyeret
para penguasa pasca kekuasaan 2004-20014 berkahir?. Jika Anas
terbukti berani kah menepati janjinya gantung diri di Monas atau kah
itu hanya bahasa verbal politik?. Jika memang benar tidak bersalah
apakah KPK berani membebaskannya?. Ketua KPK pernah main lobi agar
jadi ketua KPK waktu di Komisi III DPR RI (2 Desember 2011) waktu itu
Anas Urbaningrum masih punya kuasa agar memerintahkan semua fraksi
memberikan suara?.Kenapa ketua KPK lebih condong pada SBY?wajar
kekuasaan lebih dekat. KPK adalah lembaga paling dipercaya oleh
masyarakat, jangan sampai dengan kasus ini menjadikan KPK lemah pada
penguasa. Kita masih berharap KPK masih independent dan tetap
berpikir positif kenapa belum menyentuh Cikeas memang belum ada bukti
yang cukup. Siapa tau setelah ada pencerahan dari kesaksian selama
proses hukum berjalan dari Anas Urbaningrum akan ditemukan bukti
baru. Presedium KPK adalah orang-orang profesional dan juga mantan
aktivis semangat juang dalam pemberantasan korupsi pasti tinggi. Ini
semua adalah pertanyaan dan diplomasi asumsi-asumsi secara politis
panjang siklusnya jika saya kupas disini. Ini adalah edisi pertama,
di halaman pertama, di awal paragraf, dan pojok kiri paling atas.
Jangan terlalu mendiskreditkan baju salah satu pihak apalagi
mengeneralisasi terhadap tingkat kesalahannya. Oknum yang terlibat
tidak ada hubungannya dengan bajunya. Jika salah maka wajib dimasukan
dalam penjara. Tidak ada satu orang pun yang kebal hukum. Biar waktu
yang akan jadi buktinya dengan proses hukum yang dijalaninya.
Semangat muda dalam membangun negeri itu yang patut diteladani. Mari
kita tunggu bersama drama politik di negeri ini akan menunjukan jati
dirinya masing-masing siapa yang benar dan siapa yang salah. Mari
kita berpikir logis rasional dan objektif demi membangun negeri ini.
No comments:
Post a Comment