Pasangan
calon No.1 (awal di politik dan publik sudah bagus karena sang mentor adalah
Pak SBY. Presiden satu2nya yang bertahan 10 tahun tanpa jatuh). Berhubung calon
di luar petahana banyak wacana dan gagasan baru yang ditawarkan. Pasangan calon
No.2 hanya menyampaikan dan membuka ruang diskusi bukan mengarah pada “debat “ sesungguhnya
(karena hanya fakta yang masih kontroversi akan kebenarannya. Benar menurut
mereka, belum tentu benar jika dari sudut pandang lain. Wajar hanya fakta
karena calon petahana. Kerja dahulu gagasan belakangan). Pasangan calon No.3
khususnya sudah memberikan makna dalam apa itu “debat”. Logika yang dibangun
tersistematis (penjabaran dari visi dan misi). Setiap argumentasi selalu
diimbangi dengan fakta dan data. Bahkan setiap kalimat dapat dipertanggung
jawabkan. Dalam debat kali ini semua pasangan lebih tajam dan saling memberikan
argumentasi dari visi misi masing-maing. Sedikit berbeda dari debat pertama
terkadang masih menyerang individu dan terpancing emosi lawan debat.